Selasa, 14 Agustus 2012

Google PHK 4.000 Karyawan Motorola Mobility

Selasa, Agustus 14, 2012
Google Inc akan melakukan PHK secara besar-besaran terhadap sekitar 4.000 karyawannya yang saat ini berada di bawah bendera Motorola Mobility, salah satu perusahaan pionir dalam produksi telepon seluler yang dibeli oleh Google sekitar tiga bulan yang lalu. Google Motorola MobilityLangkah ini tidaklah mengherankan jika bertolak pada fakta bahwa secara bisnis, perkembangan dari Motorola memang tidak bisa dikatakan baik bahkan terbukti terus menunjukkan penurunan pada beberapa tahun belakangan. Tetapi Google tidak memberikan sinyal apakah mereka akan menyatakan Motorola sebagai sebuah perusahaan yang merugi. Setelah pengumuman itu dilakukan, saham Google tercatat naik sebesar 18,01 dolar AS, atau 2,8 persen, menjadi ditutup menguat pada kisaran 660,01 dolar AS per lembar saham pada hari Senin kemarin. PHK besar-besaran ini akan memangkas sekitar 20 persen dari total 20.000 karyawan Motorola Mobility dan 7 persen dari angkatan kerja keseluruhan yang dimiliki Google. Google mengatakan dua pertiga dari PHK akan terjadi di luar AS. Google, yang telah berkembang selama lebih dari satu dekade, tidak memiliki riwayat PHK massal. Pada PHK putaran sebelumnya, Google paling banyak telah memberhentikan beberapa ratus pekerja. Motorola, tercatat telah merumahkan ribuan pekerja mereka dalam beberapa tahun terakhir karena gagalnya strategi penjualan dari divisi ponsel mereka. Meskipun Motorola telah menjadi pionir dalam industri ponsel di AS pada 1980-an, Motorola belum pernah menghasilkan produk yang mampu menarik perhatian pasar kecuali untuk ponsel Razr yang diluncurkan pada tahun 2004. Kemunduran inilah yang kemudian membuat Motorola terdepak keluar dari jajaran 5 besar produsen ponsel dunia. Saat ini, Motorola sedang gencar-gencarnya mengembangkan ponsel yang berbasis pada sistem operasi Google Android. Sebagian pengamat memang agak pesimis tehadap apa yang sedang dilakukan oleh Motorola, saingan-saingan utama dalam produksi telepon pintar seperti Samsung Electronics ataupun HTC telah terlebih dahulu menunjukkan keberhasilan mereka, yang tampaknya masih belum akan mundur hingga bebeapa tahun kedepan. Motorola dibagi menjadi dua perusahaan terpisah pada awal 2011. Google membentuk Motorola Mobility yang dikhususkan untuk membuat ponsel dan perangkat pendukungnya, sementara Motorola Solutions, yang membuat produk profesional lainnya, tetap menjadi perusahaan terpisah. Kesepakatan pembelian Motorola adalah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Google yang sekaligus juga menegaskan keputusan Google untuk terjun ke dalam bisnis produk konsumen. Ini menempatkan Google pada posisi sebagai pesaing baru bagi perusahaan yang selama ini menjadi mitra usaha mereka. Google telah berjanji untuk menjaga bisnis hardware Motorola terpisah dari divisi software Android dan berjanji untuk membenahi Motorola dan memperlakukannya layaknya sebuah perusahaan luar. Tujuan utama Google dalam membeli Motorola sesungguhnya adalah untuk menggunakan portofolio hak paten yang dimiliki Motorola. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan Google dalam bidang hukum, terutama atas gempuran Apple yang secara agresif melakukan gugatan terhadap Samsung, Motorola dan perusahaan pembuat smartphone berbasis Android OS lain, dengan mengatakan bahwa mereka menjiplak produk iPhone. Dengan mengakuisisi hak paten Motorola dan mentransfernya ke perusahaan pembuat ponsel Android seperti HTC Corp, Google dapat meningkatkan pertahanan hukum mereka bahkan mungkin bisa digunakan untuk menggugat balik Apple. Scott Devitt, seorang analis dari Morgan Stanley pernah menulis dalam sebuah laporan, sebelum pengumuman Google, ia percaya Google membatasi ambisi mereka untuk mengembangkan Motorola Mobility, strategi ini dia percaya dilakukan Google sebagai upaya untuk menjaga kepercayaan investor. Devitt memperkirakan Google akan tetap membatasi Motorola untuk memproduksi hanya satu atau dua desain smartphone saja per tahun dan mungkin juga beberapa model komputer tablet. Sebelum akuisisi, Motorola telah mencoba untuk berbenah dan bangkit dari keterpurukan dengan berfokus pada produksi smartphone, yang memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi daripada ponsel biasa. Pada kuartal pertama, Motorola berhasi menjual 5,1 juta unit telepon pintar dan 3,7 juta unit telepon "bodoh". Migrasi menuju smartphone ini telah mampu memperlambat penurunan Motorola, walaupun tercatat perusahaan ini masih mengalami kerugian dalam 14 dari 16 kuartal terakhir. Google mengatakan dalam pengajuan kepada Badan Pengawas Pasar Modal AS bahwa pemutusan hubungan kerja terhadap 4.000 lebih karyawan ini dimaksudkan untuk membuat bisnis mereka tetap menguntungkan. Tetapi Google juga memperingatkan bahwa investor harus siap terhadap fakta bahwa pendapatan masih akan berfluktuasi selama beberapa kuartal berikutnya, dan penjualan akan turun sebelum program penghematan biaya mereka memberikan efek positif. Kewajiban pembayaran pesangon akan membebani Google sekitar 275 juta dolar AS, yang sebagian besar akan dikenakan dalam kuartal saat ini. Perusahaan ini juga memperkirakan akan adanya pengeluaran dalam jumlah yang belum bisa ditentukan untuk biaya restrukturisasi, yang sebagian besar tetap akan dilakukan di kuartal ini. Google juga mengatakan akan menutup atau mengkonsolidasikan sekitar sepertiga dari 90 cabang perusahaan yang tersebar di beberapa lokasi. Motorola mengumumkan pada bulan Juni bahwa mereka akan memindahkan kantor pusatnya dari Libertyville yang berada di pinggiran kota Chicago ke pusat kota Chicago.

TERPOPULER

Terkini